Pandji Pragiwaksono: `Ogah Prabowo, Malas Jokowi’

Selasa, 00 0000 | 00:00:00 WIB
Pandji Pragiwaksono

Iniriau.com, Jakarta - Pandji Pragiwaksono blak-blakan terkait `Ogah Prabowo, Malas Jokowi’. Banyak yang menuding kalau Pandji mengampanyekan golput. Apa katanya?

Dalam wawancaranya, Pandji menegaskan dirinya bukan mengampanyekan ajakan golput. Dia mengaku hanya membela hak orang yang tak ingin memilih siapapun di Pilpres pada 17 April mendatang.

"Mau ngebelain hak orang untuk golput. Misalnya orang mau golput boleh, kalau dia bingung. Jangan dituding sebagai pengecut. Itu aja poinnya. Kenapa kesannya vokal ngegolput, karena tekanan ngegolput juga lagi gede-gedenya," kata Pandji, Jumat (5/4/2019).

Stand Up Komedian itu mengatakan ada salah satu kubu yang merasa dirugikan dengan adanya golput. Sehingga pendukung bereaksi untuk menyuarakan agar tak melakukan golput.

"Penilaian banyak orang, ada kubu yang dirugikan dengan golput. Ada kubu yang angkanya nggak ke mana-mana. Ada kubu seberang yang golput. Jadinya makin deg-degan. Bisa dibilang overacting kalau ada yang golput," jelasnya.

Ogah memilih Prabowo dan malas dengan Jokowi, lantas ke mana arah pilihan Pandji?

"Gue akan memilih cuma siapanya nggak akan endorse. Gua akan bela mereka yang golput jangan sampai dibully sampai terus dibilang banci," kata Pandji.

Dia memastikan dirinya akan menggunakan hak suaranya untuk memilih satu dari dua kandidat pasangan calon presiden yang ada. Hanya saja, sejauh ini dia masih mempertimbangkan betul figur mana yang akan dipilihnya.

Dia menilai sosok Prabowo masih dibebani persoalan HAM masa lalu. Juga belum teruji dalam kepemimpinan di lembaga sipil. Sejumlah tokoh dengan reputasi baik yang belakangan bergabung seperti Sudirman Said, Bambang Widjojanto, Said Didu, dan Rizal Ramli nyatanya cuma dijadikan sebagai juru bicara.

Sebaliknya di pihak Jokowi, dia tak melihat ada hal baru yang ditawarkan seperti pada 2014. Khusus dalam penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, dia justru menilai Jokowi seperti mengabaikannya. Ia mencontohkan kasus Munir dan penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan.

Belum lagi belakangan mantan Walikota Solo itu membiarkan figur-figur dengan reputasi buruk justru berada di lingkarannya. "Itu tidak setia dengan branding awalnya bahwa Pak Jokowi sebagai Orang Baik," ujar Pandji Pragiwaksono.

Terlepas dari semua itu, dia mengakui sejumlah kebijakan Jokowi lewat Badan Ekonomi Kreatif banyak berpihak kepada pekerja seni seperti dirinya. (detikcom)

Terkini